Manusia, Makhluk Sejuta Topeng
Sudah fitrahnya, bahwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari manusia akan merasakan yang namanya cinta, sayang, rindu, bahkan iri dan dengki. Begitu banyak emosi yang akan tergambar dalam setiap ekspresi manusia. Namun dibalik setiap ekspresi itu, kita tak bisa sembarang memaknainya. Terkadang ia tertawa, namun dalam jiwanya meronta bahkan meraung-raung akan kepedihan yang diderita. Terkadang pula ia menangis, namun dalam benaknya ia tertawa sejadi-jadinya. Makhluk dengan sejuta topeng, itulah manusia. Itulah aku, iya, aku. Aku yang kerap kali kau sanjung dan kau langitkan. Aku, seonggok daging yang mendapatkan cinta dan rahmat dari Allah. Yang penuh titik noda dan bergelimangan salah. Yang masih saja lalai akan setiap nikmat yang diberi-Nya. Pantaskah aku untuk kau langitkan ? Sedangkan aku yang masih menjadi bagian bumi, masih saja tanpa malu bersikap bagaikan sang langit. Berjalan diatas bumi bagaikan sang penguasanya. Berbicara dan memberi nasehat bagaikan manusia paling b...