Manusia, Makhluk Sejuta Topeng

Sudah fitrahnya, bahwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari manusia akan merasakan yang namanya cinta, sayang, rindu, bahkan iri dan dengki. Begitu banyak emosi yang akan tergambar dalam setiap ekspresi manusia. Namun dibalik setiap ekspresi itu, kita tak bisa sembarang memaknainya.

Terkadang ia tertawa, namun dalam jiwanya meronta bahkan meraung-raung akan kepedihan yang diderita. Terkadang pula ia menangis, namun dalam benaknya ia tertawa sejadi-jadinya. Makhluk dengan sejuta topeng, itulah manusia. Itulah aku, iya, aku. Aku yang kerap kali kau sanjung dan kau langitkan.

Aku, seonggok daging yang mendapatkan cinta dan rahmat dari Allah. Yang penuh titik noda dan bergelimangan salah. Yang masih saja lalai akan setiap nikmat yang diberi-Nya. Pantaskah aku untuk kau langitkan ? Sedangkan aku yang masih menjadi bagian bumi, masih saja tanpa malu bersikap bagaikan sang langit. Berjalan diatas bumi bagaikan sang penguasanya. Berbicara dan memberi nasehat bagaikan manusia paling bijak nan berpengalaman.

Aku, sang makhluk dengan sejuta topeng. Ya, itulah aku. Yang dalam sepersekian detik mampu merubah topeng yang melekat pada kulit wajahku. Yang terkadang tanpa malu menyinggung dan menyakiti hati sesama.

Memakan daging sesama itulah hobiku. Berselancar dalam dunia maya demi mencari setitik silap yang bisa di ghibahkan. Mencari sekumpulan manusia lain sembari berceloteh riang, duhai asiknya berkumpul sembari memakan daging sesama. Mengais sedikit demi sedikit kesilapan manusia lainnya. Lantas segera memasang topeng berhias senyum ramah bagaikan saudara kandung kala bertemu sapa dengan manusia yang di ghibahi.

Duhai lisan, engkau memang tak bertulang. Namun sayatanmu jauh lebih dahsyat dari pedang. Duhai insan, tak sadarkah kau bahwa manusia lain juga memiliki lisan ? Yang kapan saja bisa mengghibahi bahkan juga mencari-cari segala aibmu. Sadarlah, bahwa Allah masih berbaik hati untuk menutupi segala aib-aibmu. Namun mengapa engkau dengan pongahnya mencari-cari aib sudaramu sendiri ? Tak sadarkah kau bahwa Allah akan dengan mudahnya membukakan aib mu kapanpun dan dimana saja ? Bahkan Allah mampu membuka aibmu keseluruh penjuru negeri sebelum engkau mengedipkan kelopak matamu (read: menyadarinya)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nikah ?

Semu

Singelillah