Riana, Cahaya Rembulan yang Meredup
Riana, gadis mungil berwajah manis dengan sejuta kisah dibalik diamnya. Gadis yang selama ini ku kenal dengan apik sebagai gadis yang penuh semangat, gadis anggun dibalik senyumnya, gadis yang kuat dan menyimpan kekuatan di balik canda dan tawanya. Gadis, yang dalam dirinya ku temui cahaya rembulan.
Entah mengapa, dibalik tatapan matanya kini dapat kulihat cahaya rembulan itu mulai meredup. Senyum yang menjadi perias alami wajahnya pun kini mulai memudar. Canda dan tawa yang mengalun darinya tak serenyah dulu, bagai ada melodi luka yang membuatnya terdengar sedikit sumbang. Senyum yang tersungging bagai menjelaskan ada sesuatu yang rapuh disana. Entahlah, aku pun tak tau.
Riana, gadis mungil dengan segenap rasa yang terpendam apik. Entah apa yang kini sedang berkunjung padamu. Ku harap kau mampu bangkit kembali, datang dan berceloteh riang padaku dengan semangat dan senyum yang mengulum indah di wajahmu. Bercanda dan bermain bersama penuh suka cita.
Riana, desau angin berbisik padaku. Kemarin ia mengabarkan, bahwa kau menangis tergugu dalam istana kecilmu. Gerangan apa yang membuatmu menjatuhkan kristal bening dari kedua matamu ? Adakah yang melukaimu Riana ? Ingin sekali rasanya ku bertanya langsung padamu. Tapi aku takut, aku takut kau hanya tersenyum tanpa mau membagi kisah dan beban yang mungkin saja tengah menghimpitmu.
Riana, gadis anggun yang tengah terluka, itulah fikirku. Cukup kemarin kau tersedu sedan di balik gagahnya tembok istanamu. Jangan lagi kau jatuhkan bening kristal itu hari ini, esok ataupun lusa. Jika luka, jika perih, jika lelah, datanglah padaku. Aku bersedia mendengarkan mu. Aku bersedia menjadi cawan tempatmu menumpahkan segala sesak dan kesal yang bertandang. Aku bersedia menjadi rekanmu baik suka maupun duka. Tumpahkan segalanya Riana, selepas itu marilah sama-sama menengadahkan tangan sembari mengucap sebait doa. Semoga Dia selalu menjaga dan memberimu kekuatan.
Riana, cahaya rembulan yang meredup. Dariku, untukmu yang tengah terluka.
Komentar
Posting Komentar